Mutiara Nabawi - Cecilia Mahmuda Cannolly ingin mengatakan bahwa sebenarnya dia adalah muslim. Namun selama ini belum menyadarinya.
Sebelumnya, Cecilia adalah seorang wanita yang telah kehilangan keyakinan dalam agamanya untuk beberapa alasan. Yang paling utama adalah setiap dia mempertanyakan ajaran agamanya, dia selalu mendapat jawaban yang itu-itu saja dan tidak memuaskannya.
"Kamu tidak perlu bertanya macam-macam. Jalani saja imanmu itu."
Saat itu, dia tidak berani untuk mengatakan tidak bisa mengimani sesuatu yang ia tidak mengerti. Karena itulah, dia meninggalkan iman dan agamanya tersebut, meski tetap meyakinkan bahwa pasti ada satu Tuhan yang lebih mudah untuk disembah dan tanpa perlu melalui perantara.
Dan pada suatu hari, anaknya membawa sebuah buku tentang Islam. Mereka begitu tertarik untuk membacanya hingga anak Cecilia sering membawa buku Islam lainnya ke dalam rumah mereka.
Lambat laun, Cecilia mulai menyadari bahwa buku-buku yang dia baca itu menumbuhkan keyakinan akan Islam. Buku-buku Islam yang dibaca bersama anaknya menjadi pintu hidayah baginya. Setelah beberapa lama mempelajari Islam lewat buku-buku, Cecilia mulai bertanya-tanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti kepada setiap muslim yang dijumpainya.
Di sinilah dia mulai mendapat penglihatan. Segala pertanyaan yang mengganjal hatinya mendapat jawaban langsung dan jelas. Sangat berbeda dari agama sebelumnya.
Setelah membaca banyak dan belajar tentang agama Islam, Cecilia dan anaknya memutuskan untuk menjadi muslim. Cecilia mengadopsi nama Mahmuda, sementara anaknya Rashida.
Setelah memeluk Islam, Cecilia merasa menemukan kehidupan baru. Hidupnya serasa lebih berarti dan tidak terkekang oleh dogma dan ritual. Cecilia bisa melihat jelas semua pekerjaan Tuhan.
Meski tidak bisa menggambarkan kekuatan yang ada di depan matanya, Cecilia bisa merasakan keajaiban pada alam semesta. Bahkan pada seorang bayi yang baru lahir sekalipun.
Dalam ajaran Cecilia sebelumnya, bayi yang baru lahir diyakini sudah berlumuran dosa. Namun dalam Islam, dia bisa melihat keindahan dan keajaiban Yang Maha Kuasa dalam diri bayi tersebut.
Bagi Cecilia, yang paling menakjubkan dari Islam adalah doa-doanya. Sebelumnya, dia berdoa untuk meminta kenikmatan duniawi saja, sementara dalam Islam, dia bisa memuji dan berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat yang diterimanya. Itu semua karena semata-mata Tuhan sudah tahu segala kebutuhan manusia tanpa meminta-minta dari-Nya. (Sumber: OnIslam.net)
Sebelumnya, Cecilia adalah seorang wanita yang telah kehilangan keyakinan dalam agamanya untuk beberapa alasan. Yang paling utama adalah setiap dia mempertanyakan ajaran agamanya, dia selalu mendapat jawaban yang itu-itu saja dan tidak memuaskannya.
"Kamu tidak perlu bertanya macam-macam. Jalani saja imanmu itu."
Saat itu, dia tidak berani untuk mengatakan tidak bisa mengimani sesuatu yang ia tidak mengerti. Karena itulah, dia meninggalkan iman dan agamanya tersebut, meski tetap meyakinkan bahwa pasti ada satu Tuhan yang lebih mudah untuk disembah dan tanpa perlu melalui perantara.
Dan pada suatu hari, anaknya membawa sebuah buku tentang Islam. Mereka begitu tertarik untuk membacanya hingga anak Cecilia sering membawa buku Islam lainnya ke dalam rumah mereka.
Lambat laun, Cecilia mulai menyadari bahwa buku-buku yang dia baca itu menumbuhkan keyakinan akan Islam. Buku-buku Islam yang dibaca bersama anaknya menjadi pintu hidayah baginya. Setelah beberapa lama mempelajari Islam lewat buku-buku, Cecilia mulai bertanya-tanya tentang hal-hal yang tidak dimengerti kepada setiap muslim yang dijumpainya.
Di sinilah dia mulai mendapat penglihatan. Segala pertanyaan yang mengganjal hatinya mendapat jawaban langsung dan jelas. Sangat berbeda dari agama sebelumnya.
Setelah membaca banyak dan belajar tentang agama Islam, Cecilia dan anaknya memutuskan untuk menjadi muslim. Cecilia mengadopsi nama Mahmuda, sementara anaknya Rashida.
Setelah memeluk Islam, Cecilia merasa menemukan kehidupan baru. Hidupnya serasa lebih berarti dan tidak terkekang oleh dogma dan ritual. Cecilia bisa melihat jelas semua pekerjaan Tuhan.
Meski tidak bisa menggambarkan kekuatan yang ada di depan matanya, Cecilia bisa merasakan keajaiban pada alam semesta. Bahkan pada seorang bayi yang baru lahir sekalipun.
Dalam ajaran Cecilia sebelumnya, bayi yang baru lahir diyakini sudah berlumuran dosa. Namun dalam Islam, dia bisa melihat keindahan dan keajaiban Yang Maha Kuasa dalam diri bayi tersebut.
Bagi Cecilia, yang paling menakjubkan dari Islam adalah doa-doanya. Sebelumnya, dia berdoa untuk meminta kenikmatan duniawi saja, sementara dalam Islam, dia bisa memuji dan berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat yang diterimanya. Itu semua karena semata-mata Tuhan sudah tahu segala kebutuhan manusia tanpa meminta-minta dari-Nya. (Sumber: OnIslam.net)
Post a Comment